Minggu, 09 November 2008

novelmangakurasul

APRESIASI SASTRA
NOVEL ANGKATAN 2000

MENGAKU RASUL


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah Teori dan sejarah Sastra
Dosen : Prana J. Iswara

















Disusun Oleh:

Nama : Dwi Lestari
Nim : 0604991
Absen : 33
Kelas Bahasa Indonesia A




PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS SUMEDANG
2008


Judul : Mengaku Rasul
Karya : OLLIE
Penerbit : Gagas Media
Jl. Haji Montong No.57 Ciganjur-Jagakarsa
Jakarta Selatan 12630
Tahun Terbit : 2008
Jumlah Halaman: 140 halaman.


1.Sinopsis
Novel ini menceritakan sebuah kisah nyata yang menceritakan seorang manusia yang mengaku dirinya adalah rasul. Kisahnya dimulai dari seorang gadis yang patah hati dan akhirnya ia memutuskan untuk mendatangi sebuah pesantren untuk mencarahkan hatinya. Nama gadis itu adalah Rianti, setelah bertengkar dengan ayahnya soal hubungannya dengan Ajie Rianti pergi menemui Ajie kekasihnya. Namun Rianti kecewa saat memergoki Ajie bersama cewek lain. Akhirnya Rianti pergi ke padepokan Guru Samir untuk mencari ketenangan. Ajie menyusul untuk mengajak Rianti pulang sekaligus menjelaskan kesalah pahaman diantara mereka. Akan tetapi Rianti minta hubungan mereka diakhiri. Ajie kaget, terlebih saat melihat Rianti sudah akrab dengan Reihan anak Guru Samir.
Dipadepokan Guru Samir, Ajie menemukan banyak keganjilan, antara lain, adanya penghapusan dosa dari jaminan masuk surga dengan cara membeli sertifikat. Dia juga melihat Guru Samir memeluk seorang gadis disebuah gudang yang mereka sebut sebagai rumah tirakat. Ajie curiga Guru Samir penganut aliran sesat.
Guru Samir mempunyai pendamping seorang laki-laki tua bernama Ki Baihaqi. Konon laki-laki itu adalah pembimbing Guru Samir. Namun kenyataannya Guru Samir hendak mengawini Rianti yang dianggap cocok jadi istrinya dibanding istri-istrinya yang lain kalau dia pilih jadi wakil gubernur. Ternyata Reihan bukan anak kandung Guru Samir saat Reihan masih kecil Guru Samir menikahi Saijah ibu kandung Reihan, sekaligus mengubah pesantren peninggalan suaminya jadi padepokan.
Konflik memuncak ketika Marni jemaah Padepokan dihamili oleh Guru Samir. Ayahnya Marni meminta pertanggung jawaban Guru Samir, tetapi Guru Samir membuktikan kesuciannya dengan menantang orang untuk memenggal tangannya. Jika tangannya kembali utuh berarti dia suci dan setara rasul yang memiliki mukjizat, ternyata tangan Guru Samir kembali utuh banyak jemaah yang percaya termasuk Rianti, sementara Ajie dan Reihan justru tetap beranggapan Guru Samir adalah Rasul palsu dan jaran sesat.


2. Kutipan Bagian yang menarik
Dalam novel Mengaku Rasul bagian cerita yang menariknya yaitu ketika Marni (salah seorang murid padepokan)mengetahui dirinya hamil. Cuplikannya adalah sebagai berikut:
‘’Marni, Pak…Marni hamil!’’akhirnya, Zubaedah ibunya Marni menjawab pertanyaan Ramli ayahnya Marni.
Wajah Ramli berubah mengeras. Dari matanya,terlihat api yang berkobar-kobar.
“ Siapa?Dengan siapa kamu berbuat?” ramli naik pitam,Ramli lalu menarik rambut Marni anaknya. Tangannya pun sontak berada di leher anaknya.
Marni menjerit, tangisannya semakin menjadi. Namun, mata Ramli telah tertutup kemarahan.
‘’DENGAN SIAPA?’’
Marni merasakan cekikan ayahnya itu semakin keras. Ia berjuang untuk membuka mulutnya.
“ Guru Samir, Pak!” akhirny, nama itu terucap dari mulut Marni.
Ramli melotot. Ia berteriak tak percaya.
“Biadab…..Ustaz laknat!”serunya kencang.
Ketika peristiwa pertengkaran antara Marni dan Ramli di tempat lain Guru Samir dan Ki Baihaqi sedang duduk diruang tamu padepokan. Ketika itu mereka sedang membicarakan perbuatan Guru Samir terhadap Ajie kekasih Rianti, tidak lama kemudian tiba-tiba,”SAMIR!KELUAR KAMU!’’Guru Samir menoleh keluar. Tepat di luar ruangan padepoka, telah berkumpul puluhan orang kampong sekitar yang berteriak-teriak marah.
“Pak Ramli tidak boleh masuk ke dala!”salah seorang murid padepokan berusaha mengahalangi.
“Jangan halangi saya. Saya harus ketemu dengan guru laknat itu!Sok suci,tahunya, diam-diam berbuat zina!Samir,KELUAR KAMU!Jangan sembunyi pengecut!’’
Guru Samir berjalan keluar dengan perlahan, wajahnya tetap tenang, tasbihnya terus berputar.
“Kamu menghamili anak saya,kata ayah Marni. Kamu harus tanggung jawab!”
Guru Samir tampak terkejut, melirik Marni yang terus menangis.
“Kalian percaya omonagn orang ini? Mana mungkin saya menghamili anak gadis orang? Istri saya empat. Kalau saya butuh, saya tinggal mendatangi salah satu dari mereka. Saya tidak butuh perempuan lain!” Guru Samir berbicara pada orang-orang kampong.
“ Dengar, kalian semua! Kalian percaya dia atau saya? Tidak mungkin saya melakukan perbuatan maksiat seperti itu. Saya ini orang suci. Tuhan membebaskan saya dari perbuatan dosa!” Guru Samir berusaha mengubah jalan pikiran orang-orang di depannya.
“Bohong. Demi Tuhan, Dia yang menghamili saya!” Marni berteriak histeris sambil menunjuk Guru Samir.
“Kalian percaya omongan dia atau omongan saya?”Guru Samir menantang lagi.
Orang-orang kampong tampak masih tak percaya kepada laki-laki yang mengaku suci itu. Wajah mereka merah karena marah. Biar bagaimanapun, Ramli adalah orang terpandang dikampungnya. Tidak mungkin Ramli ataupun anaknya berbohong.
“ Kalian tidak percaya kalau saya orang terpilih?Kalian mulaimeragukan saya?Baik. Akan saya buktikan kerasulan saya!”
Guru Samir berbalik masuk kedalam. Orang-orang saling pandang. Menunggu. Gaduh. Saling berbisik. Menebak-nebak, apa kira-kira yang akan dipertunjukkan oleh Guru Samir.
Tiba-tiba Guru Samir keluar membawa pedang panjang dan berkilat.
“Semua Nabi dan Rasul diberi Mukjizat oleh Tuhan. Nabi Ibrahim tubuhnya tak tersentuh dibakar api. Nabi Yunus tidak mati ditelan ikan. Semua mendapat mukjizat, seperti Nabi Musa membelah laut. Itu karena mereka suci. Karena mereka terpilih. Sekarang, saya akan buktikan, saya tidak bersalah!”
“POTONG TANGAN SAYA!” kata-kata Guru Samir menggelegar.
Semua orang terkesiap.
“Kalau tangan saya tidak kembali utuh, berarti saya bersalah!”
“ Ayo, siapa yang berani melakukannya?”
“Saya!saya yang akan melakukannya!”Kata Ramli, sambil merenggut pedang dari tangan Guru Samir.
Guru Samir tersenyum memandang Ramli. Kemudian ia berlutut, tangan kanannya teulur ke depan. Mulutnya komat kamit.
Ramli menggengam pedang dan menimbang-nimbang. Ramli mengangkat pedang ditangannya. Beberapa orang menahan napas.Tatapan mereka tegang. Dengan kekuatan penuh dan teriaka, Ramli mengauyunkan pedang ke tangan Guru samir.
CETAS!
Tangan Guru Samir tertebas, terpisah dari badan. Beberapa tetes darah mengenai wajah Guru Samir.
Guru samir tergeletak di lantai. Air mata mengalir deras di pipinya. Kemudian Ki Baihaqi keluar dari gedung utama. Raut wajahnya tenang, sama sekali tidak menunjukan keterkejutan. Dia menatap Guru Samir, lalu beralih ke murid-murid padepokan.
“Bawa dia masuk ke kamar saya!”serunya. Murid-murid padepokan tergopoh-gopoh menggotong Guru Samir masuk ke dalam.
Senja mulai menampakkan sinar oranye keemasan. Didepan Padepokan, orang-orang masih berkumpul. Bertanya-tanya.Bagaimana selanjutnya?Selamatkah Guru Samir?
Tiba-tiba pintu padepokan terbuka. Semua kepala menoleh, lalu serentak bangkit, beringsut mendekat. Sosok Guru Samir melangkah keluar, pakaiannya putih cemerlang, wajahnya pun tampak bersih dan berseri-seri….


3. Unsur-unsur Intrinstik
a. Tema
Novel ini memiliki tema tentang orang yang mengaku Rasul dan mengajarkan ajaran
sesat alias Rasul Palsu.
b. Amanat
1. Jangan mudah percaya kepada orang yang mengaku dirinya suci atau Rasul.
2. Jangan cepat putus asa dalam menghadi suatu masalah.
3. Kita harus peka terhadap sesuatu hal yang menganehkan.
4. Mempertebal iman dan takwa kita supaya kita tidak terjerumus kepada ajaran yang
sesat.
c. Alur
Dalam novel ini menggunakan alur campuran karena dalam novel ini menggunakan 2 alur yaitu alur mundur dan alur maju. Alur mundurnya ketika penulis menceritakan keadaan lampau. Alur majunya ketika penulis setelah menceritakan masa lampau lalu penulis menceritakan ke masa depan yaitu masa akhir dari cerita.


d. Tokoh dan Watak
1. Rianti : Keras Kepala dan Pemberani
2. Ajie : Rela berkorban, baik dan tidak pantang menyerah.
3. Guru Samir : Sombong, takabur dan Jahat.
4. Ki Baihagi : Pendiam.
5. Pak Winangun : Berjiwa Keras.
6. Bu Winangun : Bijaksana.
7. Reihan : Netral dan tidak pantang menyerah.
8. Saijah : Pintar membuat siasat.
9. Marni : Bodoh dan mudah percaya.
10. Zubaedah :Cengeng
11. Ramli :Tegas

Dan tokoh lain seperti Widya, Priyo, Masnur, Romlah, Yayuk, Sundari, Sarah dan Syaiful merupakan tokoh pendukung dalam novel ini.

5. Latar/tempat dan waktu
Dalam novel ini disebutkan latarnya yaitu di padepokan MUSTIKAHAUR di desa CIMARU. Waktu yang digunakan pagi, siang, sore dan malam.

6. Sudut Pandang
Pengarang ollie menggunakan sudut pandang orang ketiga karena cerita dalam novel ini menceritakan orang lebih dari satu dan mencerikan kisah nyata.
7. Gaya Penulisan Novel ini ditulis dengan gaya penulisan yang menarik, mudah dipahami, terdapat majas-majas penuh imajinasi dan menyentuh sehingga pembaca tanda disadari dapat merasakan apa yang diceritakan dalam novel mengaku Rasul.
8. BIOGRAFI PENGARANG
OLLIE SEBENARNYA LAHIR DI YOGYAKARTA, 17 JUNI 1983, TAPI KOTA MAKASSAR, KUPANG, BANJARMASIN DAN BENGKULU LAH YANG TELAH MEMBESARKANNYA, MEMASUKI BANGKU KULIAH, IA MEMILIH MENGAMBIL JURUSAN IT DISEBUAH UNIVERSITAS DIKAWASAN DEPOK. SAAT INI OLLIE ADALAH ENTREPRENEUR BERBAGAI BISNIS ONLINE, ANTARA LAIN TOKO BUKU ONLINE WWW. KUTUKUTUBUKU.COM.WEB CONSULTANT,WWW TUKUSOLUTION.COM, DAN BUTIK ONLINE WWW.HEARTYBOUTIQUE.COM SEBELUM MENULIS BUKU INI OLLIE TELAH MENERBITKAN BEBERAPA NOVEL. NOVEL PERTAMA DAN KEDUANNYA YANG BERTEMA CINTA, DIRILIS DENGAN JUDUL ‘LOOK!I’M ON FIRE’ DAN’JEM’APPLLE LINTANG, NOVEL’KATAKAN CINTA’ MENJADI KARYANYA YANG KETIGA. NOVEL BERNAPASKAN ISLAM PERTAMANYA,’FINDING SOULMATE FOR MEI’, SUKSES MENJADI BUKU KEEMPAT. DAN TULISANNYA AKAN TERUS MENGALIR.